Cukup menarik gan untuk
dibaca dan di renungkan, sekaligus melepas penat dari hingar bingarnya
kehidupan..di simak oc gan..!
Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang
lima. Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap
kecurigaan pada wanita itu.Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah
langkah wanita itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di
pojok. Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang
harus dicurigainya terhadap wanita itu.
Karena dua kali waiter mendatanginya tapi, wanita itu hanya
menggelengkan kepala.Mejanya masih kosong. Tak ada yang dipesan. Lantas untuk
apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang yang sedang
ditunggunya.Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe
wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini.
Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang
anak-anak. Sekitar usia remaja yang tengah beranjak dewasa.Setelah sekian lama,
akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati meja
wanita itu dan bertanya:'' Maaf, nona ... Apakah anda sedang
menunggu seseorang? "''
Tidak! '' Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke
tempat lain.
''Lantas untuk apa anda duduk di sini?"
''Apakah tidak boleh? '' Wanita itu mulai memandang ke arah
sang petugas satpam..
'' Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukan
bagi orang
yang ingin menikmati layanan kami.''
'' Maksud, bapak? "
'' Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini ''
'' Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi
sekarang, izinkanlah saya duduk di sini untuk sesuatu yang akan saya jual
''Kata wanita itu dengan suara lambat.
'' Jual? Apakah anda menjual sesuatu di sini? ''Petugas
satpam itu memperhatikan wanita itu. Tak nampak ada barang yang akan dijual.
Mungkin wanita ini adalah pramuniaga yang hanya membawa brosur.'' Ok, lah.
Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk
berjualan. Mohon mengerti.''
'' Saya ingin menjual diri saya, ''
Kata wanita itu dengan tegas sambil menatap dalam-dalam
kearah petugas satpam itu.
Petugas satpam itu terkesima sambil melihat ke kiri dan ke
kanan.
"Mari ikut saya, '' Kata petugas satpam itu memberikan
isyarat dengan tangannya.Wanita itu menangkap sesuatu tindakan kooperativ
karena ada secuil senyum di wajah petugas satpam itu. Tanpa ragu wanita itu
melangkah mengikuti petugas satpam itu..
Di koridor hotel itu terdapat kursi yang hanya untuk satu
orang. Di sebelahnya ada telepon antar ruangan yang tersedia khusus bagi
pengunjung yang ingin menghubungi penghuni kamar di hotel ini. Di tempat inilah
deal berlangsung.
'' Apakah anda serius? ''
'' Saya serius '' Jawab wanita itu tegas.
'' Berapa tarif yang anda minta? ''
'' Setinggi-tingginya. .' '
'' Mengapa?" Petugas satpam itu terkejut sambil menatap
wanita itu.
'' Saya masih perawan ''
'' Perawan? '' Sekarang petugas satpam itu benar-benar terperanjat.
Tapi wajahnya berseri. Peluang emas untuk mendapatkan rezeki berlebih hari
ini... Pikirnya
'' Bagaimana saya tahu anda masih perawan?''
'' Gampang sekali. Semua pria dewasa tahu membedakan mana
perawan dan mana bukan.. Ya kan ...''
'' Kalau tidak terbukti? "
" Tidak usah bayar ...''
'' Baiklah ...'' Petugas satpam itu menghela napas. Kemudian
melirik ke kiri dan ke kanan.'' Saya akan membantu mendapatkan pria kaya yang
ingin membeli keperawanan anda. ''
'' Cobalah. ''
'' Berapa tarif yang diminta? ''
'' Setinggi-tingginya. ''
'' Berapa? ''
'' Setinggi-tingginya. Saya tidak tahu berapa? ''
'' Baiklah. Saya akan tawarkan kepada tamu hotel ini. Tunggu
sebentar ya.''Petugas satpam itu berlalu dari hadapan wanita itu. Tak berapa
lama kemudian, petugas satpam itu datang lagi dengan wajah cerah.
'' Saya sudah dapatkan seorang penawar. Dia minta Rp. 5
juta. Bagaimana? ''
'' Tidak adakah yang lebih tinggi? ''
'' Ini termasuk yang tertinggi, '' Petugas satpam itu
mencoba meyakinkan.
'' Saya ingin yang lebih tinggi...''
'' Baiklah. Tunggu disini ...''
Petugas satpam itu berlalu.Tak berapa lama petugas satpam
itu datang lagi dengan wajah lebih
berseri..
'' Saya dapatkan harga yang lebih tinggi. Rp.. 6 juta
rupiah. Bagaimana? ''
'' Tidak adakah yang lebih tinggi? ''
'' Nona, ini harga sangat pantas untuk anda. Cobalah
bayangkan, bila anda diperkosa oleh pria, anda tidak akan mendapatkan apa apa.
Atau andai perawan anda diambil oleh pacar anda, andapun tidak akan mendapatkan
apa apa,kecuali janji. Dengan uang Rp.. 6 juta anda akan menikmati layanan
hotel berbintang untuk semalam dan keesokan paginya anda bisa melupakan
semuanya dengan membawa uang banyak. Dan lagi, anda juga telah berbuat baik
terhadap saya.
Karena saya akan mendapatkan komisi dari transaksi ini dari
tamu hotel. Adilkan.Kita sama-sama butuh ... ''
'' Saya ingin tawaran tertinggi ... '' Jawab wanita itu,
tanpa peduli dengan celoteh petugas satpam itu. Petugas satpam itu terdiam.
Namun tidak kehilangan semangat.
'' Baiklah,saya akan carikan tamu lainnya. Tapi sebaiknya
anda ikut saya.. Tolong kancing baju anda disingkapkan sedikit.Agar ada sesuatu
yang memancing mata orang untuk membeli. '' Kata petugas satpam itu dengan agak
kesal.
Wanita itu tak peduli dengan saran petugas satpam itu tapi
tetap mengikuti langkah petugas satpam itu memasuki lift.Pintu kamar hotel itu
terbuka. Dari dalam nampak pria berambut putih agak berumur tersenyum menatap
mereka berdua.
'' Ini yang saya maksud, tuan. Apakah tuan berminat? "
Kata petugas satpam itu dengan sopan.
Pria berambut putih itu menatap dengan seksama ke sekujur
tubuh wanita itu
'' Berapa? '' Tanya pria itu kepada Wanita itu.
'' Setinggi-tingginya '' Jawab wanita itu dengan tegas.
'' Berapa harga tertinggi yang sudah ditawar orang? '' Kata
pria itu kepada sang petugas satpam.
'' Rp... 6 juta, tuan ''
'' Kalau begitu saya berani dengan harga Rp. 7 juta untuk
semalam.''
Wanita itu terdiam.Petugas satpam itu memandang ke arah
wanita itu dan berharap
ada jawaban bagus dari wanita itu.
'' Bagaimana? '' tanya pria itu.
''Saya ingin lebih tinggi lagi ...'' Kata wanita itu.
Petugas satpam itu tersenyum kecut.
'' Bawa pergi wanita ini. '' Kata pria itu kepada petugas
satpam sambil menutup pintu kamar dengan keras.
'' Nona, anda telah membuat saya kesal. Apakah anda benar
benar ingin menjual? ''
'' Tentu! ''
'' Kalau begitu mengapa anda menolak harga tertinggi itu
...''
'' Saya minta yang lebih tinggi lagi ...''
Petugas satpam itu menghela napas panjang. Seakan menahan
emosi. Dia pun tak ingin kesempatan ini hilang. Dicobanya untuk tetap membuat
wanita itu merasa nyaman bersamanya.
'' Kalau begitu, kamu tunggu di tempat tadi saja, ya. Saya
akan mencoba mencari penawar yang lainnya. ''
Di lobi hotel, petugas satpam itu berusaha memandang satu
per satu pria yang ada. Berusaha mencari langganan yang biasa memesan wanita
melaluinya.Sudah sekian lama, tak ada yang nampak dikenalnya. Namun, tak begitu
jauh dari hadapannya ada seorang pria yang sedang berbicara lewat telepon
genggamnya.
'' Bukankah kemarin saya sudah kasih kamu uang 25 juta
Rupiah. Apakah itu tidak cukup? " Terdengar suara pria itu berbicara.Wajah
pria itu nampak masam seketika '' Datanglah kemari. Saya tunggu. Saya kangen
kamu. Kan sudah seminggu lebih kita engga ketemu, ya sayang?! ''
Kini petugas satpam itu tahu, bahwa pria itu sedang
berbicara dengan wanita. Kemudian, dilihatnya, pria itu menutup teleponnya..
Ada kekesalan di wajah pria itu.Dengan tenang, petugas satpam itu berkata
kepada Pria itu:
'' Pak,apakah anda butuh wanita ... ??? ''
Pria itu menatap sekilas kearah petugas satpam dan kemudian
memalingkan
wajahnya.
'' Ada wanita yang duduk disana, '' Petugas satpam itu
menujuk kearah wanita tadi.Petugas satpam itu tak kehilangan akal untuk
memanfaatkan peluang ini.
"Dia masih perawan..''
Pria itu mendekati petugas satpam itu.Wajah mereka hanya
berjarak setengah
meter.
'' Benarkah itu? ''
'' Benar, pak. ''
'' Kalau begitu kenalkan saya dengan wanita itu ... ''
'' Dengan senang hati. Tapi, pak ...Wanita itu minta harga
setinggi tingginya.''
'' Saya tidak peduli ... '' Pria itu menjawab dengan
tegas.Pria itu menyalami hangat wanita itu.
'' Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah,
sekaran seriuslah ....'' Kata petugas satpam itu dengan nada kesal.
'' Mari kita bicara di kamar saja.'' Kata pria itu sambil
menyisipkan uang kepada petugas satpam itu. Wanita itu mengikuti pria itu
menuju kamarnya.Di dalam kamar ...
'' Beritahu berapa harga yang kamu minta? ''
'' Seharga untuk kesembuhan ibu saya dari penyakit ''
'' Maksud kamu? ''
'' Saya ingin menjual satu satunya harta dan kehormatan saya
untuk kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterima kasih ....''
'' Hanya itu ...''
'' Ya ...! ''
Pria itu memperhatikan wajah wanita itu. Nampak terlalu muda
untuk menjual kehormatannya. Wanita ini tidak menjual cintanya. Tidak pula
menjual penderitaannya. Tidak! Dia hanya ingin tampil sebagai petarung gagah
berani di tengah kehidupan sosial yang tak lagi gratis. Pria ini sadar, bahwa
di hadapannya ada sesuatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari kehormatan
sebuah perawan bagi wanita.
Yaitu keteguhan untuk sebuah pengorbanan tanpa ada rasa
sesal. Wanta ini tidak melawan gelombang laut melainkan ikut kemana gelombang
membawa dia pergi. Ada kepasrahan diatas keyakinan tak tertandingi. Bahwa
kehormatan akan selalu bernilai dan dibeli oleh orang terhormat pula dengan
cara-cara terhormat.
'' Siapa nama kamu? ''
'' Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang bisa bapak
bayar ...
'' Kata wanita itu
'' Saya tak bisa menyebutkan harganya. Karena kamu bukanlah
sesuatu yang pantas ditawar. ''
''Kalau begitu, tidak ada kesepakatan! ''
'' Ada ! " Kata pria itu seketika..
'' Sebutkan! ''
'' Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli
dari kamu.Terimalah uang ini.Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu ke
rumah sakit.Dan sekarang pulanglah ... '' Kata pria itu sambil menyerahkan uang
dari dalam tas kerjanya.
'' Saya tidak mengerti ...''
'' Selama ini saya selalu memanjakan istri simpanan saya.Dia
menikmati semua pemberian saya tapi dia tak pernah berterima kasih.Selalu
memeras. Sekali saya memberi maka selamanya dia selalu meminta.Tapi hari ini,
saya bisa membeli rasa terima kasih dari seorang wanita yang gagah berani untuk
berkorban bagi orang tuanya.Ini suatu kehormatan yang tak ada nilainya bila saya
bisa membayar...''
'' Dan, apakah bapak ikhlas...? ''
'' Apakah uang itu kurang? ''
'' Lebih dari cukup, pak ... ''
'' Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya satu hal? ''
'' Silahkan ...''
'' Mengapa kamu begitu beraninya .... ''
'' Siapa bilang saya berani. Saya takut pak ....Tapi lebih
dari seminggu saya berupaya mendapatkan cara untuk membawa ibu saya ke rumah
sakit dan semuanya gagal. Ketika saya mengambil keputusan untuk menjual
kehormatan saya maka itu bukanlah karena dorongan nafsu. Bukan pula pertimbangan
akal saya yang `bodoh` ... Saya hanya bersikap dan berbuat untuk sebuah
keyakinan ...''
'' Keyakinan apa? ''
'' Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja,
maka Tuhan lah yang akan menjaga kehormatan kita ... ''
Wanita itu kemudian melangkah keluar kamar.Sebelum sampai di
pintu wanita itu berkata:'
' Lantas apa yang bapak dapat dari membeli ini ... ''
'' Kesadaran... '' .. . .
Di sebuah rumah di pemukiman kumuh. Seorang ibu yang sedang
terbaring sakit
dikejutkan oleh dekapan hangat anaknya.
'' Kamu sudah pulang, nak''
'' Ya, bu ... ''
'' Kemana saja kamu, nak ... ???''
'' Menjual sesuatu, bu ... ''
'' Apa yang kamu jual?'' Ibu itu menampakkan wajah
keheranan..
Tapi wanita muda itu hanya tersenyum ...Hidup sebagai yatim
lagi miskin terlalu sia-sia untuk diratapi di tengah kehidupan yang serba
pongah ini. Di tengah situasi yang tak ada lagi yang gratis. Semua orang
berdagang. Membeli dan menjual adalah keseharian yang tak bisa dielakan. Tapi
Tuhan selalu memberi tanpa pamrih, tanpa perhitungan ....
'' Kini saatnya ibu untuk berobat ... ''
Digendongnya ibunya dari pembaringan, sambil berkata:
'' Tuhan telah membeli yang saya jual... ''.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar